Komisi IV Dukung Penyaluran Rastra Bali Tepat Sasaran
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Provinsi Bali dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono Foto : Ica/mr
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Provinsi Bali dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono mendukung penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) kepada seluruh masyarakat, terutama di Provinsi Bali, agar tepat sasaran. Berdasarkan keterangan dari Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Bali, penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Rastra telah telah terlayani 100 persen tanpa adanya kendala dalam penyaluran.
Namun, masih ada kendala dalam penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dikarenakan supplier BPNT dibebaskan kepada siapa saja, maka Bulog mengalami kesulitan dalam penyaluran stok beras yang diserap dari petani. Roem memastikan permasalahan itu akan segera dibicarakan dengan Kementerian Sosial, agar dapat memanfaatkan beras yang dikumpulkan oleh Bulog dari petani, supaya disalurkan kembali dalam program Rastra dan BPNT.
“Saya kira ini menjadi penting, karena Bulog merupakan penyangga stabilitas harga. Kalau beras Rastra tidak dapat disalurkan, maka Bulog dapat mengalami kerugian. Karena itu kami berharap pemerintah dapat mengambil beras Rastra dari Bulog, dengan catatan harga harus sama atau lebih rendah daripada harga beras pada umumnya,” kata Roem usai memimpin Tim Kunker Komisi IV DPR RI meninjau Gudang Bulog di Batu Bulan, Provinsi Bali, Jumat (14/12/ 2018).
Legislator Partai Golkar itu menambahkan, Komisi IV DPR RI berharap agar pemerintah dan Bulog dapat segera menyalurkan beras Rastra di Provinsi Bali secara menyeluruh, serta Bulog juga dapat terus meningkatkan perannya dalam menjaga stabilitas harga beras, dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kenyataannya harga beras saat ini juga cukup bagus. Kami sudah keliling untuk cek stok Bulog, dan alhamdulillah tidak ada yang kekurangan beras, terutama di Provinsi Bali ini,” puji legislator dapil Gorontalo ini.
Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L. Hamzah (NasDem), bahwa stok beras saat ini diperkirakan dapat bertahan hingga pertengahan tahun 2019. Menurutnya, hal yang perlu ditingkatkan yaitu pelayanan kepada petani agar dapat lebih sejahtera.
“Bulog harus diberi ruang lebih luas untuk melakukan pembelian beras secara langsung. Mata rantai dari para tengkulak harus dikurangi, sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan Bulog juga dapat lebih eksis ke masa depan," tutup Anggota DPR RI dari dapil Papua tersebut.
Sebelumnya, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Bali Yosef Wijaya menjelaskan, terdapat kendala dalam penyaluran BPNT, dikarenakan supplier BPNT dibebaskan kepada siapa saja. “Dan Program Beras Rastra yang akan dihentikan sepenuhnya, maka Bulog mengalami kesulitan dalam penyaluran stok beras yang diserap dari petani,” jelas Yosef. (ica/sf)